BAHKAN PANDAWA PUN LEBIH KURAWA

Selasa, 14 Juni 2011

share

ni petikan share gw ama anggie..
question:
nggie aku kan cowo ni, penyakit lama gw kan suka ngulangin kesalahan2 yg udah, fool again gitulah.tp itu bukan kesengajaan lho,gw khilaf.kalo misal kamu jd cewe aku,apa yg mesti di rehab dr kepribadian gw itu?? thanks

wah...
kalo dilihat dari pesanmu, kesalahan kamu itu kayak agak bikin perasaan cewek kamu down gitu ya?
kalo misal aku jadi cewek kamu, aku bakal ngeraguin perasaan kamu ke aku, kalo kamu tetep ngulangin kesalahan yang sama, baik disengaja ato enggak, kamu kayaknya ngentengin perasaan cewek kamu ke kamu sendiri jadi kamu bisa dengan gampangnya ngelakuin kesalahan yang itu-ituuuu mulu. kalo kamu ngehargain cewek kamu, sekhilaf-khilafnya kamu, pasti subconscious kamu bakal ngelarang kamu ngelakuin kesalahan.
sebagai cewek kamu, kalo emang keliatannya kamu gak bakal berubah, kamu pasti bakal ditinggalin. buat apa mempertahankan yang jelas-jelas bikin sakit dan gak ada harapan buat bisa berubah ke arah yang lebih baik?
kamu harus introspeksi diri, menurutku.. keledai aja gak bakal jatuh ke lubang yang sama dua kali. sebelum ngelakuin sesuatu harus ditimbang baik buruknya dan lebih baik gak ngerugiin banyak pihak, atau dalam kasus ini, cewek kamu.

Sabtu, 11 Juni 2011

temen setelah penat bekerja

selepas senja
aku selalu rindu
pada secangkir teh
yang mengepulkan namaMu

Secangkir teh. Yakinlah, itu lebih nikmat dari bergelas-gelas kopi. Sejarah bercerita, minum teh, sudah bertahun-tahun menjadi tradisi turun temurun orang Jepang, Cina, Eropa dan tentu saja keluarga Indonesia. Lain halnya dengan meminum bergelas-gelas kopi. Aha, itu tradisi orang Amerika.

Kau pilih yang mana? Ah soal selera memang tak perlu diperdebatkan ya. Kita boleh berbeda, mungkin kau suka beregelas-gelas kopi, sedang saya suka secangkir teh sederhana tanpa gula. Yang pasti kita bisa tetap duduk bersama, di sebuah kafe pada sebuah senja, bicara warna Jakarta yang masih butuh sentuhan cinta kita.

If you are cold, tea will warm you
If you are too heated, it will cool you
If you are depressed, it will cheer you
If you are excited, it will calm you

WE Gladstone 1865

British Prime Minister

Secangkir teh...

Ia bukan minuman biasa. Bagi para penyukanya, secangkir teh bisa memberikan sensasi tersendiri. Sebuah rasa tenang dan rileks, sehingga darinya kadang kita bisa tersenyum mengingat kembali kisah-kisah diri kita sendiri yang kadang konyol dan tak rasional dalam menjalani hidup.

Misalnya iseng mengecek saldo uang di mesin ATM yang kita tahu kosong belaka. Berharap siapa tahu datang rejeki langsung dari langit masuk ke dalam rekening kita. Benar-benar sebuah kekonyolan. Atau berharap kaya raya padahal waktunya lebih banyak dihabiskan di tempat tidur. menunggu tuyul keajaiban. Sungguh irasional.

Nah,meminum secangkir teh adalah momentum untuk berefleksi, momentum yang tepat untuk bercermin bagi diri kita. Biasanya, yang demikian hadir pada waktu-waktu petang, waktu-waktu senja sehabis seharian kita bekerja. Berhenti sejenak, untuk sekedar mentertawakan diri sendiri. Menghitung-hitung kekurangan. Hilangnya semangat, etos kerja yang rendah, tak efektif menggunakan waktu atau keputusan-keputusan yang salah melulu. Kemudian setelahnya, sedikit sok bergaya, berniat berbuat yang lebih baik lagi pada esok hari. Tentu untuk mendapatkan sebuah hasil yang lebih berarti. Agar hidup tak hanya kosong dan omong kosong.

Secangkir teh...

Ia bukan minuman biasa. Konon, dalam teh terdapat zat theanine yang berfungsi meningkatkandaya konsentrasi bagi para peminumnya dan memberikan perasaan tenang pada gelombang otak manusia. Juga mengandung zat antioksidan, yaitu senyawa kimia yang mampu menghambat penuaan serta bisa mengatasi bermacam penyakit. Hasil penelitian Pusat Penelitian Antioksidan di London dalam jurnal Free Radical Research menjelaskan bahwa kandungan antioksidan 2 cangkir teh setara dengan 7 gelas jus jeruk atau 20 gelas jus apel. Lalu dalam segelas kopi? Tak ada.

Kemarin malam, saat saya ke rumah klien, seorang dokter Rumah Sakit Dharmais untuk membuat biografi kehidupannya, saya menanyakan apakah benar ada khasiat teh seperti yang tersebut di atas. Dan Pak dokter itupun mengiyakan. Nah, dengan demikian kita bisa yakin bahwa teh selain sebagai hobi juga berfungsi sebagai minuman kesehatan.

Tapi, ada pemandangan aneh di sebuah kafe teh bilangan Jakarta selatan. Ditempat tersebut konon ada beberapa pengunjung meminum teh dan dibebaskan untuk sambil menghisap rokok. Racun dari ujung neraka. Saya kira, ini adalah kombinasi yang buruk. Walaupun memang, kebiasaan demikian tak ada yang bisa melarang selain Tuhan dan dirinya sendiri.

Padahal, elok nian misalnya mengkombinasikan secangkir teh dengan, yah, kentang goreng misalnya. Tak terlalu buruk bukan? Ditambah dengan menikmati opera hidup manusia dalam sebuah novel. Sungguh, bisa mendatangkan energi cinta yang luar biasa. Sebab, walaupun dunia novel sebatas imaji, darinya kita juga bisa belajar tentang rasa kemanusiaan yang bisa jadi telah hilang dalam diri kita. Dan hanya cinta yang bisa mengembalikannya.

Semuanya itu bisa bermula lewat secangkir teh yang sederhana. Maka, wajar kiranya kalau ada orang yang menggambarkan bagaimana dahsyatnya secangkir teh itu. Misalnya seperti kata Lu Yu, seorang sastrawan ternama, yang mengatakan bahwa teh adalah "Embun Termanis Dari Surga". Aha. Kata-kata ini saya suka. 

brief

senin pagi adalah saat dimana gw ingin berlama-lama di wc, tau kenapa?
dikantorku kan setiap senin pagi selalu ada briefing evaluasi mingguan, dan semua yg ada disitu wajib ngomong semua yg telah dilakuin selama seminggu istilah kerennya si presentasi kerja mingguan, kekeke..
biasanya berurutan dari kiri kekanan ato sebaliknya, dan sangat tabu apabila gag ada sepatah katapun untuk di sampein.emang seminggu ini kamu gag bekerja??
itu sudah pasti pertanyaan senior manager apabila ada karyawannya yg idem...pheew.
sebenarnya ada yang ingin aku omongin tapi semuanya sudah terwakilkan ama teman2 yang lain jd kupikir buat apa aku ngomong lg, iya kan? membela diri,kekeke..
sebenarnya itu bagus buat pengembangan daya berbicara kita di depan orang banyak, tetapi gw itu belom terbiasa. yang ada gw macet ngomong pas di tengah-tengah, kekeke..
dan temen di sebelah gw nyela, besok-besok bawa kertas contekan..
doeeeng!!!!